Desa Sirapan, Kecamatan Madiun, menjadi lokasi pelaksanaan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-XXII Tahun 2025 yang berlangsung dengan penuh semangat dan partisipasi aktif masyarakat. Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda tahunan pemerintah yang bertujuan untuk menumbuhkan kembali nilai-nilai kebersamaan, kepedulian sosial, serta pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan desa.

Acara ini dihadiri langsung oleh Bapak Camat Madiun beserta jajarannya, yang turut serta dalam kegiatan bersih-bersih bersama warga. Kehadiran beliau disambut hangat oleh pemerintah desa, perangkat lembaga desa seperti BPD, LPMD, PKK, karang taruna, serta masyarakat dari berbagai kalangan. Dalam sambutannya, Bapak Camat mengapresiasi kekompakan warga Desa Sirapan yang masih memegang teguh semangat gotong royong sebagai warisan budaya bangsa.

Kegiatan utama BBGRM XXII di Desa Sirapan difokuskan pada aksi bersih-bersih lingkungan sekitar Kantor Desa dan lapangan desa, yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. Mulai dari pemuda hingga lansia, semua ikut ambil bagian dalam membersihkan saluran air, merapikan taman desa, dan memungut sampah. Kerja sama yang terjalin mencerminkan solidaritas tinggi antarwarga dalam menjaga lingkungan tetap bersih dan nyaman.

Selain kegiatan fisik, BBGRM ini juga menjadi ajang silaturahmi dan penguatan sinergi antara pemerintah kecamatan, desa, dan masyarakat. Pemerintah desa berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi kegiatan tahunan semata, melainkan menjadi budaya hidup sehari-hari yang terus dipelihara. Partisipasi aktif warga dalam kegiatan sosial seperti ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak hanya mengandalkan anggaran, tetapi juga bergantung pada keterlibatan masyarakat secara langsung.

Dengan terselenggaranya BBGRM XXII ini, Desa Sirapan kembali membuktikan bahwa semangat gotong royong masih menjadi kekuatan utama dalam membangun desa. Harapannya, kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk terus memperkuat kebersamaan dan kepedulian lingkungan. BBGRM bukan hanya kegiatan bersih-bersih, melainkan simbol persatuan, kepedulian, dan gerak bersama menuju desa yang mandiri dan berdaya.